Pandemi Covid-19 di Indonesia

Pandemi COVID-19 di Indonesia merupakan bagian dari pandemi penyakit koronavirus 2019 (COVID-19) yang sedang berlangsung di seluruh dunia. Penyakit ini disebabkan oleh koronavirus sindrom pernapasan akut berat 2 (SARS-CoV-2). Kasus positif COVID-19 di Indonesia pertama kali dideteksi pada 2 Maret 2020, ketika dua orang terkonfirmasi tertular dari seorang warga negara Jepang.[2][3] Pada 9 April, pandemi sudah menyebar ke 34 provinsi dengan Jawa TimurDKI Jakarta, dan Sulawesi Selatan sebagai provinsi paling terpapar.
Pandemi COVID-19 di Indonesia
Indonesia Map of COVID-19 Cases Per Million.svg
Peta kepadatan kasus COVID-19 tiap provinsi per satu juta penduduk sampai 14 Juli 2020
COVID-19 Outbreak Cases in Indonesia (Density).svg
Peta kasus terkonfirmasi positif COVID-19 per provinsi sampai 14 Juli 2020
COVID-19 Outbreak Deaths in Indonesia.svg
Peta kasus meninggal akibat COVID-19 per provinsi sampai 14 Juli 2020
Indonesia COVID-19 Recoveries.svg
Peta kasus sembuh dari COVID-19 per provinsi sampai 14 Juli 2020
PenyakitCOVID-19
Galur virusSARS-CoV-2
LokasiIndonesia
Kasus pertamaKemangJakselDKI Jakarta
Tanggal kemunculan2 Maret 2020
(4 bulan, 1 minggu dan 5 hari)
AsalWuhanHubeiRRT
(melalui perantara warga negara asing)
Kasus terkonfirmasi78.572[1]
Kasus dicurigai46.701[1]
Kasus sembuh37.636[1]
Kematian
3.710[1]
Kasus dirawat
37.226[1]
Wilayah terdampak
461 (89,69%) dari 514 kabupaten dan kota di 34 provinsi
Situs web resmi
Bot WhatsApp resmi
+6281133399000

Pendaftaran Relawan
deskrelawanpb.bnpb.go.id/covid-19
 Kasus yang dicurigai belum dikonfirmasi karena galur ini sedang diteliti di laboratorium. Beberapa galur lain mungkin telah dicegah.
Sampai tanggal 14 Juli 2020, Indonesia telah melaporkan 78.572 kasus positif, terbanyak di Asia Tenggara melampaui Filipina. Dalam hal angka kematian, Indonesia menempati peringkat keenam terbanyak di Asia dengan 3.710 kematian.[4] Namun, angka kematian diperkirakan jauh lebih tinggi dari data yang dilaporkan lantaran tidak dihitungnya kasus kematian dengan gejala COVID-19 akut yang belum dikonfirmasi atau dites.[5][6] Sementara itu, diumumkan 37.636 orang telah sembuh, menyisakan 37.226 kasus yang sedang dirawat.
Pemerintah Indonesia telah menguji 1.097.468 sampel dari 273,6 juta penduduk, yang berarti hanya sekitar 4.011 pengujian per satu juta penduduk, menjadikannya salah satu negara dengan jumlah rasio pengujian terendah di dunia. Sebagai perbandingan, rasio Indonesia lebih rendah daripada Kenya yang berpenduduk sekitar 53,8 juta jiwa, tetapi memiliki rasio pengujian 4.019 per satu juta penduduk.[4]
Sebagai tanggapan terhadap pandemi, beberapa wilayah telah memberlakukan pembatasan sosial berskala besar (PSBB). Sebagian wilayah tersebut telah mengakhiri masa PSBB dan mulai menerapkan kenormalan baru.
Karena COVID-19, penduduk Jakarta bergegas membeli tisu toilet, persediaan makanan, masker, penyanitasi tangan, dll.

Sosial ekonomi

Harga masker medis di Indonesia melonjak lebih dari enam kali lipat, dengan harga eceran yang awalnya sekitar Rp30.000 menjadi Rp185.000 (beberapa sumber menyatakan lebih dari Rp800.000) per kotak di beberapa toko setelah dua warga yang dinyatakan positif mengidap koronavirus.[543] Pembelian karena panik juga dilaporkan sejak pertengahan Februari sebelum kasus pertama dikonfirmasi.[544] Masker dan penyanitasi tangan sulit didapatkan masyarakat dalam beberapa jam setelah pemerintah mengumumkan adanya kasus COVID-19 di Indonesia.[545][546] Presiden Indonesia Joko Widodo pun memperingatkan orang-orang agar tidak menimbun masker dan penyanitasi tangan.[547] Kepolisian Republik Indonesia telah menindak para tersangka penimbun.[548]

Ekonomi

JKSE Composite Index 14 hari setelah kasus pertama (2 Maret 2020)
Menyusul tren penurunan harga saham di seluruh dunia, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melemah bahkan sebelum konfirmasi COVID-19 pertama di Indonesia.[549] Menanggapi ekspektasi perlambatan ekonomi di Indonesia akibat menurunnya kegiatan ekonomi Tiongkok, Bank Indonesia memangkas suku bunganya sebesar 25 basis poin menjadi 4,75% pada 20 Februari.[549]
Pada 12 Maret, saat WHO mengumumkan pandemi, IHSG jatuh 4,2 persen menjadi 4.937 ketika sesi Kamis dibuka, yang merupakan level yang tidak pernah terjadi selama hampir empat tahun terakhir.[550] Pada 13 Maret, perdagangan saham dihentikan untuk pertama kalinya sejak 2008 karena pandemi.[551]
Sementara itu, perdagangan Bursa Efek Indonesia telah mengalami penghentian perdagangan (trading halt) sebanyak lima kali sejak diberlakukan terhitung 11 Maret 2020. Penghentian transaksi perdagangan terjadi masing-masing pada 12 Maret 2020 pada pukul 15:33 WIB, 13 Maret 2020 pukul 09:15:33 waktu JATS, kemudian 17 Maret 2020 pukul 15:02 waktu JATS, dan 19 Maret 2020 pukul 09:37 JATS. Transaksi perdagangan kelima yang dihentikan terjadi pada 23 Maret 2020, pukul 14:52:09 waktu JATS.[552]

Penurunan pendapatan

Pemerintah telah menyusun kajian dampak ekonomi dan penurunan penghasilan masyarakat di setiap provinsi berdasarkan skenario ringan, sedang, hingga buruk. Skenario tersebut disampaikan Presiden Joko Widodo dalam rapat dengan para gubernur, bupati, dan wali kota seluruh Indonesia pada 24 Maret 2020. Skenario mengacu kepada daya tahan ekonomi setiap provinsi maupun penurunan pendapatan para pelaku ekonomi. Dalam skenario sedang, dampak koronavirus akan membuat pendapatan buruh di Nusa Tenggara Barat turun sekitar 25% dan mampu bertahan hingga Juni-September 2020. Di sektor UMKM, dampak penurunan pendapatan terbesar bakal terjadi di Kalimantan Utara sebesar 36% dengan kemampuan daya tahan hingga Agustus-Oktober 2020. Sementara itu, bagi pengemudi supir angkutan umum dan ojek, penurunan pendapatan terbesar bakal terjadi di Sumatra Utara sebesar 44%.[553] Bagi petani dan nelayan, penurunan pendapatan terbesar bakal terjadi di Kalimantan Barat sebesar 34% dengan kemampuan daya tahan sampai Oktober-November 2020.[554]

Nilai tukar rupiah

Pada 17 Maret, nilai tukar rupiah melemah ke kisaran Rp15.000-an, sehingga mengulangi lagi pencapaian serupa pada Oktober 2018.[555] Pada penutupan 23 Maret, nilai tukar menyentuh angka Rp16.000-an. Pada penutupan 9 April, nilai tukar kembali ke kisaran Rp15.000-an. Pada penutupan 30 April, nilai tukar kembali ke kisaran Rp14.000-an. Untuk mencegah nilai tukar menyentuh kisaran Rp17.000-an, Bank Indonesia menggunakan cadangan devisa sebesar $7 miliar (Rp105 triliun), sehingga cadangan devisi pada akhir Maret 2020 sebesar $121 miliar, turun US$ 9,4 miliar dibandingkan bulan sebelumnya. Bank Indonesia juga membeli surat utang negara yang dijual pihak asing hingga Rp 166,2 triliun.[556] Pada 5 Juni, rupiah menguat drastis hingga mencapai kisaran Rp13.000-an. Pada 12 Juni, rupiah kembali melemah ke kisaran Rp14.000-an
Nilai tukar rupiah terhadap $1
TanggalPembukaanPenutupan
24 Februari13.770[557]13.865[558]
25 Februari13.880[559]13.870[560]
26 Februari13.880[561]13.925[562]
27 Februari13.930[563]14.030[564]
28 Februari14.050[565]14.340[566]
2 Maret14.350[567]14.260[568]
3 Maret14.190[569]14.275[570]
4 Maret14.250[571]14.110[572]
5 Maret14.110[573]14.160[574]
6 Maret14.180[575]14.220[576]
9 Maret14.240[577]14.385[578]
10 Maret14.385[579]14.340[580]
11 Maret14.290[581]14.340[582]
12 Maret14.355[583]14.510[584]
13 Maret14.580[585]14.740[586]
16 Maret14.700[587]14.900[588]
17 Maret14.930[589]15.160[590]
18 Maret15.080[591]15.200[592]
19 Maret15.280[593]15.900[594]
20 Maret15.950[595]15.900[596]
23 Maret15.950[597]16.550[598]
24 Maret16.500[599]16.275[600]
26 Maret16.200[601]16.275[602]
27 Maret16.100[603]16.100[604]
30 Maret16.150[605]16.325[606]
31 Maret16.300[607]16.300[608]
1 April16.320[609]16.440[610]
2 April16.500[611]16.470[612]
3 April16.440[613]16.470[614]
6 April16.400[615]16.380[616]
7 April16.380[617]16.125[618]
8 April16.175[619]16.150[620]
9 April16.155[621]15.800[622]
13 April15.750[623]15.620[624]
14 April15.650[625]15.610[626]
15 April15.600[627]15.550[628]
16 April15.610[629]15.550[630]
17 April15.480[631]15.400[632]
20 April15.420[633]15.375[634]
21 April15.450[635]15.400[636]
22 April15.550[637]15.400[638]
23 April15.498[639]15.350[640]
24 April15.405[641]15.350[642]
27 April15.405[643]15.310[644]
28 April15.400[645]15.380[646]
29 April15.350[647]15.260[648]
30 April15.140[649]14.825[650]
4 Mei14.935[651]15.050[652]
5 Mei15.075[653]15.030[654]
6 Mei15.050[655]14.980[656]
8 Mei15.000[657]14.890[658]
11 Mei14.900[659]14.850[660]
12 Mei14.910[661]14.880[662]
13 Mei14.870[663]14.850[664]
14 Mei14.890[665]14.840[666]
15 Mei14.850[667]14.830[668]
18 Mei14.850[669]14.820[670]
19 Mei14.800[671]14.750[672]
20 Mei14.750[673]14.680[674]
26 Mei14.725[675]14.730[676]
27 Mei14.735[677]14.670[678]
28 Mei14.735[679]14.725[680]
29 Mei14.720[681]14.575[682]
2 Juni14.480[683]14.380[684]
3 Juni14.190[685]14.050[686]
4 Juni14.100[687]14.060[688]
5 Juni14.050[689]13.850[690]
8 Juni13.850[691]13.850[692]
9 Juni13.850[693]13.840[694]
10 Juni13.925[695]13.920[696]
11 Juni13.920[697]13.950[698]
12 Juni14.020[699]14.050[700]
15 Juni14.050[701]14.050[702]
16 Juni14.080[703]14.020[704]
17 Juni14.060[705]14.025[706]
18 Juni14.025[707]14.010[708]
19 Juni14.025[709]14.050[710]
22 Juni14.050[711]14.110[712]
23 Juni14.110[713]14.110[714]
24 Juni14.100[715]14.080[716]
25 Juni14.080[717]14.100[718]
26 Juni14.100[719]14.150[720]
29 Juni14.150[721]14.170[722]
30 Juni14.150[723]14.180[724]
1 Juli14.170[725]14.190[726]
2 Juli14.190[727]14.305[728]
3 Juli14.305[729]14.450[730]
6 Juli14.460[731]14.440[732]
7 Juli14.400[733]14.400[734]
8 Juli14.390[735]14.350[736]
9 Juli14.350[737]14.325[738]
10 Juli14.325[739]14.360[740]

Pariwisata dan hiburan

Sebuah objek wisata di Kota Padang yang sepi seiring imbauan pemerintah kepada warga untuk melakukan pembatasan sosial
Pariwisata Indonesia juga terdampak, dengan Bali mengalami penurunan kedatangan wisatawan sebesar 33% bila dibandingkan dengan Januari, dan penurunan tajam 96% wisatawan Tiongkok. Hotel mengalami tingkat hunian yang sangat rendah, dengan beberapa hotel mencatat tingkat hunian 5% dan bahkan 0% karena terlalu mengkhususkan diri pada pengunjung Tiongkok, adanya pembatasan perjalanan dari negara terinfeksi, dan ketakutan secara umum terhadap virus.[741] Namun, ada peningkatan minat wisatawan domestik,[742] dan wisatawan Tiongkok yang sudah berada di pulau itu umumnya memilih untuk memperpanjang masa tinggal mereka.[743]
Perlombaan ePrix Jakarta pada Formula E musim 2019–2020 juga akan ditunda akibat koronavirus.[744] Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Jakarta mengumumkan rencananya untuk menunda acara publik dengan pertemuan massal dari Maret hingga April setelah meningkatnya jumlah kasus COVID-19 menjadi 27 orang.[745]

Comments

Popular posts from this blog

Meraih Cita-cita di Tengah Pandemi Corona

Blended Learning, Solusi Pembelajaran di Era New Normal