Skip to main content

Meraih Cita-cita di Tengah Pandemi Corona



“Bahkan jika kabut asap merupakan risiko bagi kehidupan manusia, kita harus ingat bahwa kehidupan di alam, tanpa teknologi adalah kematian yang besar.” Ayn Rand.

Sebagai salah satu bidang yang terkena imbas dari penerapan kebijakan pembatasan interaksi sosial dari pemerintah, bidang pendidikan tentu juga mengalami kesulitan. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan telah mengeluarkan surat edaran bahwa segala bentuk kegiatan belajar mengajar selama pandemi corona berlangsung, antara peserta didik dan tenaga pendidik dilakukan dari rumah. Pembelajaran yang awalnya dilakukan secara tatap muka, mendadak mengalami perubahan signifikan menjadi pembelajaran yang berbasis daring atau online. Kegiatan ini dapat dilaksanakan melalui sistem e-learning atau sejenisnya, sehingga proses pembelajaran dapat berlangsung seperti biasa. 
Akan tetapi, untuk menerapkan kebijakan belajar dari rumah tidak dapat dilaksanakan dengan begitu mudah. Masih banyak lembaga pendidikan yang tidak siap dalam melaksanakan pembelajaran secara daring. Ketidaksiapan pihak sekolah ini, dipengaruhi oleh beberapa faktor, mulai dari penguasaan teknologi yang masih rendah, keterbatasan sarana dan prasarana sekolah, jaringan internet, kendala biaya, dan kedala lainnya.
Ketidaksiapan pihak sekolah dalam menerapkan pembelajaran daring, salah satunya ialah karena belum memiliki akses terhadap sistem pembelajaran online atau yang biasa disebut dengan e-learning. Padahal Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan telah menyiapkan banyak portal untuk melaksanakan pembelajaran berbasis e-learning.Akan tetapi, e-learning sendiri belum begitu membudaya atau menjadi kebiasaan dalam kegiatan pembelajaran di Indonesia. Oleh karena itu, dengan adanya pandemi Corona ini diharapkan e-learning dapat menjadi solusi dan budaya atau kebiasaan baru pada lembaga pendidikan di Indonesia. 
Penerapan budaya pembelajaran berbasis e-learning sendiri tidaklah mudah, apalagi saat pandemi Corona seperti saat ini. Diperlukan sebuah proses yang cukup lama agar pembelajaran e-learning  dapat menjadi budaya atau kebiasaan di Indonesia. Kesiapan akses teknologi, keterampilan tenaga pendidik dan peserta didik dalam menggunakan teknologi, dan juga kesiapan institusi atau lembaga merupakan indikator yang sangat mempengaruhi efektivitas kegiatan belajar mengajar dengan e-learning. Agar penerapan pembelajaran dengan e-learning dapat efektif diperlukan pengelolaan yang baik pula. Oleh karena itu, untuk membantu mengurangi dampak yang ditimbulkan oleh pandemi Corona khususnya pada bidang pendidikan, perlu dibuat pengelolaan sistem e-learning untuk mempermudah proses pembelajaran. 
Selain pengelolaan sistem e-learning, juga diperlukan kesadaran dan kemauan dari semua pihak, agar tidak menutup diri dari kemajuan teknologi. Dengan begitu, penerapan kebijakan belajar dari rumah dapat berjalan dengan optimal, dan pembelajaran berbasis e-learning dapat membudaya atau menjadi kebiasaan baru di Indonesia.

Comments

Popular posts from this blog

Pandemi Covid-19 di Indonesia

Blended Learning, Solusi Pembelajaran di Era New Normal